Potret Rumah Dinas Dilingkup SDN Duren Sawit 05 Jakarta Timur I, Kini Menjadi Momok Menakutkan.

RibakNews.com (Jakarta) –Terkait Rumah Dinas yang berada dilingkup SDN Duren Sawit 05 Kota Administrasi Jakarta Timur kini menjadi momok yang menakutkan apalagi pada malam hari, lokasi tersebut gelap dan menyeramkan akibat tidak menggunakan penerangan.

Sebelumnya, rumah dinas tersebut dihuni oleh sejumlah guru yang mengajar di SDN Duren Sawit 05, daerah tersebut masih tertata rapi dan bahkan dilengkapi sejumlah alat penerangan jalan.

Hanya saja, sejak Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur I, Linda Romauli Siregar, kepada sejumlah guru yang menempati rumah dinas.“Kosongkan rumah dinas, kalau mau rebut mereka akan repot,” tegasnya.

“Sampaikan pada semua mereka, kalau mau ribut terkait hal ini mereka yang akan repot, Saya berdasarkan peraturan ngga ada hak mereka untuk tinggal dirumah dinas sekolah sebelum saya eksekusi, saya sampaikan untuk menyampaikan tapi tidak di indahkan,” tegas.

“Mereka semua sudah tau kog, justru karena ngga mau mengindahkannya, makanya saya turun tangan,”ketus Linda Romauli Siregar. Rabu (3/8/2022).

Setelah beberapa bulan pengosongan rumah dinas oleh sejumlah guru yang menempati rumah dinas, lokasi tersebut menjadi rawan kejahatan apalagi diwaktu malam.

Pasalnya, sejumlah penerangan dilokasi tersebut tidak dilakukan, di kwatirkan lokasi tersebut disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Salah seorang warga setempat insial (HR) 53 Tahun mengatakan,” semenjak lokasi rumah dinas dikosongkan, kini muncul masalah baru dan kita selaku warga setempat menjadi was-was, apalagi saat sekarang ini rawan keamanan,” ujarnya.

“Dirinya berharap kepada Instansi terkait untuk lokasi rumah dinas supaya dilakukan penerangan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan khususnya pada malam hari,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana belum berhasil di konfirmasi terkait rumah dinas di SDN Duren Sawit 05 Jakarta Timur 1, yang saat ini tidak dilakukan perawatan dan bahkan sudah menjadi kumuh alias tidak berpenghuni.

(Parulian).