Beking CPO Ilegal Di Dumai Berlindung Dengan Kartu Pers, Kapolres Dumai Tidak Berani Bertindak Part 2

RibakNews.com (Dumai) –Seluruh Media Riau menyoroti gudang penampungan ilegal CPO yang di kira tanpa ada tindakan tegas Pihak Aparat Penegak Hukum (APH), tampak kebal hukum. Jum’at (21/06/2024).

Akibat ramai berseliweran tentang Pemberitaan media masa online yang menerbitkan berita dengan maraknya Aktivitas gudang penampungan CPO Di Kota Dumai kerap kali menjadi perbincangan hangat di Publik.

Pada hari Kamis (20/06), Tim Media menelusuri beberapa titik gudang penampungan CPO ilegal Di Wilayah Kota Dumai, hingga berhasil menggali informasi pemilik gudang, bahkan menurut dari pemberitaan media massa yang terbit, benar adanya gudang penampungan CPO yang sudah menjamur tanpa ada tindakan tegas oleh Aparat Penegak Hukum (APH), Di Kota Dumai.

Ironisnya, Pihak Polres Dumai seolah melakukan penindakan terhadap Gudang CPO ilegal yang tidak lagi beroperasi pasca terjadinya kebakaran, yang diduga untuk melakukan pencitraan dan pengkelabuan kepada publik agar tampak bertindak dengan mengundang Awak Media tertentu untuk meliput.

Baru – baru ini terdengar teriakan Narasi di salah satu media Online menyatakan, “niat tak tercapai”, Oknum Wartawan Ancam Pengusaha CPO Lapor Polisi”, kian membuat gaduh dan mengembangkan narasi opini publik di kalangan profesi jurnalis atau Wartawan.

Bagi yang merasa dan tersinggung atas ucapan untuk kalimat serta penyebutan nama oknum yang tak jelas sumber yang dimaksud inisialnya, tentunya menjadi pertanyaan besar PUBLIK.

Narasi wartawan tersebut, menimbulkan polemik di kalangan profesi jurnalis Media dan wartawan Riau.

bukan hanya sekedar kata – kata, “maling teriak maling”, membenarkan perlakuan oknum ilegal menjamur di kota Dumai, dan juga bukan hanya memberitakan demi kepentingan pribadi semata.

Narasi berkembang menjadi bola panas di kalangan profesi wartawan yang merasakan tujuan maksud oknum tersebut bak ibarat kan narasinya , pencuri di sarang penyamun dengan narasi, “Oknum Wartawan Amplop”, Ibarat Maling teriak maling.

Menurut beberapa masyarakat Kota Dumai yang juga pernah melakoni profesi jurnalis atau wartawan, itu pemberitaan media sebelumnya tidak real dalam merilis pemberitaan media, karena itu kalimat asumsi kepentingan pribadi semata dari kebocoran informasi pekerjaan oknum tersebut.

Akibat dari dampak terusik dengan pemberitaan rekan media masa lain yang memberitakan sesuai informasi gudang penampungan CPO Di Kota Dumai sehingga menjadi perbincangan hangat di Publik.

Terkait hal itu, salah satu wartawan senior Di Dumai angkat bicara. ” Itu namanya jeruk makan jeruk, hal ini akan memicu kegaduhan di kalangan profesi jurnalis atau wartawan media Online, narasi yang di bangun oknum si penulis seakan merasa dirinya bersih, padahal opini pemberitaan medianya memicu kebencian terhadap seprofesinya jurnalis,” ujarnya.

(C45/Red).