RibakNews.com (Jakarta) –Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Indonesia terjadi di bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.
DaIam hal ini Indonesia tengah mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau biasa disebut pancaroba.
Dengan begitu, masyarakat diminta untuk waspada dari bahaya penyakit penyerta yang kerap terjadi di musim hujan.
Penyakit penyerta yang muncul di musim hujan bisa terjadi akibat suhu udara yang lebih dingin daripada biasanya.
Suhu yang dingin memudahkan virus untuk berkembang biak dan berpindah tempat.
Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu yang dingin.
Akibatnya, virus lebih mudah untuk menginfeksi tubuh, demikian penjelasan Dokter umum di Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Kristanti Diliasari.
Apa saja penyakit penyerta yang biasa terjadi di musim hujan? Lantas bagaimana pencegahannya.
Berikut ini penjelasan dari dr Kristanti:
1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti batuk pilek, radang tenggorokan, hingga Covid-19.
Kandungan air yang tinggi di udara mendukung berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering.
2. Diare
Diare merupakan gangguan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair dan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Diare terjadi karena adanya kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan.
Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
3. Demam tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.
4. Demam berdarah
Saat musim hujan, terdapat banyak genangan air sisa hujan yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak, tak terkecuali jenis nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue. Tidak heran jika jumlah kasus demam berdarah kembali meningkat saat memasuki musim hujan.
5. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan kuman leptospira yang berbentuk spiral kecil disebut spirochaeta. Bakteri yang menyebar melalui urine tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan-lapisan kulit dalam (mukosa) manusia normal.
Penyakit ini dapat menyebabkan kulit kekuningan, mukosa mengering, demam tinggi, sakit kepala, hingga diare atau sembelit.
Cara Pencegahan Penyakit Penyerta di Musim Hujan
Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi seseorang dapat mengantisipasi dan mencegah agar terhindar penyakit penyertanya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga menurunkan risiko terpapar penyakit saat musim hujan seperti menjaga pola makan dengan gizi seimbang, rutin mengkonsumsi vitamin, dan berolahraga.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kualitas tidur, mengelola stres, membuat tubuh tetap hangat, memelihara kebersihan rumah, serta melakukan vaksinasi.
Pada dasarnya, menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja.
Apabila mengalami gejala sakit yang tak tertangani, segeralah berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit terdekat.
(Anton.P/Sariman.S).