IRWASUM Perintahkan Kepada Seluruh Kapolres Jangan “Slow Respon” Terhadap Wartawan.

RibakNews.com (Jakarta) –Pertemuan baru baru ini, Inspektur pengawasan umum (IRWASUM) Polri Komjen Agung Budi Maryoto mengatakan, untuk Kapolres di seluruh Indonesia, tidak boleh mengabaikan wartawan saat meminta data yang diperlukan, demikian dikatakan, (Sabtu 28/1/2023).

“Pak Waka Polri tadi juga menyampaikan, bahwa belum maksimal dalam mengelola media. Saya sependapat dengan beliau, apabila ada media ataupun wartawan kalau belum siap datanya bisa saja ditunggu sebentar atau beri waktu 10 – 30 menit sambil cari data,” kata Agung .

“Jangan Terus malah tidak dijawab, kemudian nanti pasti akan telepon ke Kapolda. Nah Kapolda kalau laporan jawabannya susah, akhirnya ke pimpinan Polri, ini tentu menjadi atensi kita semua,” lanjutnya.

“Agar tidak menjadi viral, Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia diharapkan meredam permasalahan di wilayah hukumnya masing-masing supaya tidak menjadi isu nasional,” terangnya.

“Pemimpin diharapkan mampu meredam isu, jika ada permasalahan di wilayahnya, sehingga tidak terjadi isu nasional dan viral. Tadi Wakapolri sudah menyinggung hal ini, jadi segera diredam, segera di klarifikasi, kalau perlu minta jangan sampai viral,” ujarnya.

Selain itu, para Kapolres juga diminta agar secepatnya melakukan klarifikasi apabila ada pemberitaan di media.

‘Kami menyarankan kepada para Kasatwil Kapolres segera mengklarifikasi apabila ada pemberitaan di media, jadi segera dijawab sehingga tidak viral,’ katanya.

Tidak hanya itu, Kapolres juga diminta untuk mengunjungi atau coffe morning bersama sejumlah media untuk menjalin silaturahmi yang baik.

“Kemudian Wakapolri juga tadi menyampaikan, silahkan visit media, kalau di Polres tidak ada media mainstream, bisa datangi silaturahmi untuk menjalani hubungan emosional yang baik,” lanjutnya.

Selanjutny Irwasum menyarankan untuk menjalani silaturahmi kepada tokoh – tokoh masyarakat yang mempunyai pengikut banyak agar bisa membantu klarifikasi.

‘Kemudian, kami menyarankan mungkin ada Tokoh -tokoh punya follower yang banyak segera silaturahmi untuk membantu klarifikasi, apabila di kesatuannya ada yang viral, sehingga dengan adanya tokoh yang followersnya bisa meredam,” ungkapnya.

Tidak perlu mempublikasikan, apabila masalah itu sudah Colling Down, artinya, kalau masalah sudah diberitakan lagi, malah diberitakan lagi oleh media mainstream maupun media sosial ,” tambahnya.

Tidak hanya itu, untuk menjadi Kanit, tugas pokok Kasat, Kapolsek untuk meredam isu isu terkait dengan SARA,” jelasnya

Terakhir, ia juga menyarankan agar Polda Metro menggunakan body camera saat anggota mereka berpatroli agar lebih memudahkan melakukan pengawasan.

“Misalkan saat ini, sudah ada Polda Metro yang menggunakan Body Camera di anggota yang berpatroli itu memudahkan anggota untuk dilakukan pengawasan,” tutupnya.

(Sariman.S/Anton.P).