RibakNews.com (Jakarta) –Terkait dengan kegiatan Pekerjaan Taman Interaktif di Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, menjadi pertanyaan public.
Pasalnya, beberapa item pekerjaan yang sudah selesai, namun spesifikasi penggunaan material atau barang yang terpasang tidak sesuai dengan spesifikasi perjanjian dikontrak. Beberapa item pekerjaan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. Antara lain:
(1). Pekerjaan Persiapan, (2) Pekerjaan Smkk Dan Covid-19, (3).Pekerjaan Bongkaran Dan Perbaikan Pagar Existing, (4). Pekerjaan Lapangan Voli, (5). Pekerjaan Pedestrian, (6). Pekerjaan Saluran, (7). Pekerjaan Pedestrian, (7). Pekerjaan Outdoor, (8). Pekerjaan Playground, (9). Area Parkir Motor, (10). Pekerjaan Elektrikal, (11). Pekerjaan Vegetasi Dan Bangku Taman termasuk Mobilisasi Dan Demobilisasi.
Hasil wawancara dengan sejumlah warga setempat mengakui, “ untuk kegiatan adukan semen seolah – olah menggunakan mesin molen, pakta dilapangan ternyata menggunakan tenaga manusia (manual-Red), dengan menggunakan bak sebagai adukan semen, mesin molen tersebut hanya pajangan,” beber warga di Rt 04/04 inisial (S) 45 Tahun.
Ironisnya lagi, “ air yang digunakan untuk adukan semen, menggunakan air laut dan dicampur dengan menggunakan sumur warga yang berada didalam rumah, termasuk Semen atau merk yang digunakan adalah “Tiga Roda” tandasnya.
Diketahui, untuk kegiatan Pekerjaan Pembuatan Taman Interaktif di Pulau Tidung. Pagu Anggaran Rp.3.478.523.052,00, sementara HPS Rp. 3.397.608.317,00. Pemenang lelang dimenangkan CV.Bermuara Abadi Rp.2.854.538.431,82 alamat kantor di Jl.Letjen Suprapto Jakarta Pusat.
Pasalnya, pada saat kegiatan berlangsung diduga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, Gambar Perencanaan hingga spesifikasi kontrak perjanjian dan Pakta Integriras yang ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Direktur CV. Bermuara Abadi selaku pemenang lelang. Terkait dengan pekerjaan yang nota bene sarat dengan penyimpangan, Kepala Suku Dinas Perumahan Kepulauan Seribu khususnya Kepala Unit Kerja Teknis 2 Sekretaris Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, belum terkonfirmasi.
Belum lama ini, Sekelompok yang mengatasnamakan “Aliansi Pemuda dan Mahasiswa” Kepulauan Seribu geruduk Balai Kota mendesak Pj.Gubernur Heru Budi, “untuk segera mencopot Bupati Kepulauan Seribu Junaedi,S.Sos, M.Si, selama masa kepemimpinnya tidak peduli atas penderitaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Seribu,” lewat orasi yang disuarakan sejumlah pemuda dan mahasiswa asal Kepulauan Seribu. Jumat (6/1/2023).
Diakibatkan ,“ banyak sekali masalah, yang belum terselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, apalagi dibawah kepemimpinan Bupati. Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kepulauan Seribu Menuntut Pj.Gubernur Heru Budi untuk segera copot Bupati Kepulauan Seribu, untuk menelusuri sejumlah Proyek Pembangunan yang nota bene telah terindikasi melanggar aturan dan peratutran di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,” tutur ketua aksi, saat orasi berlangsung.Jumat. (6/1/2023).
Dikatakan, “aksi Geruduk Balaikota ini dimaksudkan agar PJ Gubernur DKI Jakarta dapat mendengar secara langsung jeritan dan tuntutan yang berasal dari penderitaan masyarakat Pulau Seribu,” ujar salah satu aksi pada saat melakukan orasi.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, S.Sos, M.Si. saat dihubungi lewat WhatsApp miliknya, tidak terkonfirmasi, melainkan WhatsApp miliknya langsung dibokir. Sabtu. (7/1/2023).
(Parulian/Rappel dan Tim).