RibakNews.com (Jakarta) –Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di acara peringatan HUT partai yang dianggap jadi sinyal dukungan kepada Puan Maharani sebagai calon presiden.
Ganjar menyebut keputusan soal capres sepenuhnya kewenangan Megawati sebagai ketua umum. “Itu otoritas Ketum,” kata Ganjar saat ditanya soal pidato Megawati, Jumat (13/1).
Dalam pidatonya di puncak peringatan HUT ke-50 PDIP beberapa hari lalu, Mega menyinggung contoh kepemimpinan tokoh perempuan, mulai dari Ratu Sima sampai pejuang perempuan Aceh Malahayati. Menurut Mega, perempuan harus siap tempur.
Mega juga beberapa kali mengingatkan para kadernya untuk taat aturan. Dia mengancam akan memecat kader yang tidak tunduk pada aturan.
Ia pun menegaskan bakal capres yang akan diusung oleh PDIP akan ditentukan oleh dirinya.
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi berpendapat dalam konteks saat ini, pernyataan Mega itu bisa jadi merupakan sinyal PDIP bakal mengusung Puan Maharani untuk maju sebagai capres.
Sejauh ini, selain Puan, ada nama Ganjar yang menguat sebagai capres di PDIP.
“Bisa saja dia berkilah, ini kan banyak (kader perempuan), ada Tri Rismaharini, ada kader kepala daerah mereka. Tapi kalau presiden tentu levelnya pada Puan Maharani,” kata Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (10/1) malam.
Ia berpendapat Puan berpeluang besar untuk diusung partai. Hal itu tidak terlepas dari alasan untuk menjaga keberlanjutan trah Sukarno di tubuh PDIP. Ditambah lagi partai pasti perlu regenerasi kepemimpinan.
Di sisi lain, Asrinaldi menilai pernyataan Megawati untuk para kader yang tidak taat aturan bisa jadi ditujukan kepada Ganjar yang banyak melakukan safari hingga manuver politik.
Menurutnya, Mega ingin memberikan gambaran soal kader yang bisa saja dijatuhi sanksi karena tidak taat aturan.
Beberapa waktu lalu, Ganjar memang pernah mendapat sanksi ringan oleh Bidang Kehormatan DPP PDIP buntut pernyataan siap maju di pemilihan presiden.
(Pas/Erl).