Acara Ngopi Bersama 100 Tokoh Taput Dihadiri DR. Jonius TP. Hutabarat

RibakNews.com (Jakarta) -Acara Ngopi Bareng Bersama 100 Tokoh Tapanuli Utara (Taput) yang berlokasi di Gedung Serbaguna Grand Unedo, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (02/03/2024) dihadiri langsung DR. Jonius Taripar P. Hutabarat, S.si, M.si.(JTP).

Acara yang diinisiasi oleh Rekan Juang JTP JABODETABEK tersebut menghadirkan beberapa Narasumber, yaitu; Dr.Rekson Silaban,S.E., MSi (Dosen Universitas Indonesia), Drs. Marihot Simorangkir, M.Sc.(Dosen UNIPI), Dr.Drs. Horas M. Panjaitan, M.Ec.Dev.(Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri), Ir.Sanggam Hutapea,M.M.(Pengusaha), Dr.Wilson Rajaguguk,M.Si, M.A.(Dosen UKI), Jimmy Bernando Panjaitan, S.T, M.M.(Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba), Deny Lumbantoruan, S.T.M.Eng.,Phd.(Dosen IT DEL) dan Dr. Mauliate Simorangkir, M.si (Dosen sekaligus mantan Wakil Bupati Tapanuli Utara 2014-2019) yang di Moderatori oleh Hotma. S. Tampak Irma Hutabarat juga hadir bersama rombongan sehingga menambah suasana seru dan hangat.

Banyak hal yang dibahas para narasumber, salah satunya Ir.Sanggam Hutapea,M.M. singgung perihal ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pertanian di Taput.

“Menyangkut, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan harapan hidup, tentu harus dibaca oleh calon pemimpin kedepan sebab pembangunan ekonomi belum fokus sesuai potensi wilayah dan inovasi segi manufaktur yang bisa dilakukan saat ini seperti hilirisasi, 80 persen masyarakat taput masih tergantung ke pertanian, persoalan nya bagaimana memajukan pertanian supaya ada nilai tambah yang akan dinikmati masyarakat. Contoh Kecamatan Siborong borong etos nya petani, di Tarutung tidak ada pasar untuk ekspor hasil pertanian, hanya di daerah Humbang, perlu perhatian lagi untuk naikkan indeks perekonomian” ujar nya

Sementara Dr.Marihot Simorangkir,M.Sc. dalam paparan nya tidak mau singgung sisi negatif Taput, tapi cenderung ke potensi wilayah.

“Saya gak mau bicara taput dari sisi negatif meski sangat penting untuk deteksi what the next, gunung nebo ada di taput, Dr. Nommensen berdoa di Siatas Barita untuk kesejahteraan masyarakat batak khusus nya masyarakat taput, target pertumbuhan ekonomi harus melihat tiap sektor, industri, pertanian, pertambangan dan termasuk pariwisata mengacu dari indikator pertumbuhan ekonomi secara nasional. Ini harus dilihat tiap-tiap daerah, provinsi, sektor dan sub sektor dilihat potensi nya.

Sumut ada 33 kabupaten/kota, nah.. Taput berapa harus tumbuh ekonomi nya maka dilihat dari potensi nya, harus ada target yang harus dicapai pemimpin taput, untuk mencapai ini dicarilah tantangan yang akan dihadapi. Sebenarnya bila masyarakat taput benar-benar berdoa akan diberikan Tuhan, akan tercapai sebab ada Gunung Nebo di taput, distribusi pendapatan tidak merata di taput, tentu di kota pembelian lebih banyak, pendapatan pun banyak, di Siborong borong terlihat sudah hidup, pertanyaan nya: ” Who is the man behind the gun? ” imbuh nya.

Deny Lumbantoruan, S.T., M.Eng,Phd., lebih memfokuskan ke persoalan Guru dan teknologi Digital.

“Sebagai catatan bagi pemimpin Taput, kita kekurangan keseimbangan tenaga pengajar di kota dan daerah termasuk infrastruktur, bagaimana nanti seorang pemimpin punya komitment yang kuat, misal guru ditempatkan dimana dia di SK kan dan tujuan P3K untuk pemerataan pendidikan, tapi penempatan banyak karena permintaan. Kalau kita punya keberanian, kualitas guru harus yang terbaik di daerah terpencil dan tentunya Fasilitas pendidikan perlu pemerataan,ada dana BOS tapi pengawasan kurang, toilet SD, SMP, SMA harus yang terbaik, sebab selama ini yang paling bagus hanya Gapuranya. Bagaimana kita menuntut kualitas pendidikan tanpa fasilitas minimum. Lalu teknologi, bagaimana sumber daya digital dimanfaatkan anak didik, saya ingat kan pola 6,3,1, manfaat kan handphone untuk perluas wawasan, optimalkan pemanfaatan sumberdaya digital. Lalu Bagaimana teknologi pertanian, buat aplikasi supaya petani bisa memprediksi hasil, pesan saya untuk taput tingkatkan SDM, dan teknologi digital” Pungkas nya.

Pada kesempatan selanjutnya, Dr. Rekson Silaban,S.E.,M.Si, katakan bahwa Taput berkembang tidak terlepas dari peran perantau.

“Kita harus realistis, kita harus berbicara diatas kenyataan yang kita hadapi, tidak mungkin bereskan taput 5 tahun yang pendapatan nya kecil tapi biaya politik tinggi, banyak mimpi-mimpi kita, tapi APBD Taput tidak akan cukup biayai mimpi kita” ucap nya.

“Kita harus melihat potensi taput, orang-orang pintar Taput pergi tinggalkan daerah nya sehingga timbulkan defisit orang-orang pintar. Keunggulan kompetitif yang tidak bisa dimiliki daerah lain, sebenarnya Taput berkembang karena peran para perantau, melalui kiriman uang. Jarang ada study yang melihat peran perantau yang signifikan bantu Taput. Apakah mungkin 5 tahun kedepan bupati memiliki Chemistry yang kuat kepada perantau, tanpa peran elit-elit batak yang merantau di seluruh indonesia, kita susah memajukan taput, APBD tidak akan cukup. Deklarasi perantau bukan hanya dukungan semata, tapi dukungan pembangunan Taput, memajukan pertanian harus berbasis digital melalui tutorial yang ada, bahkan berpendidikan rendah pun akan bisa menggunakan. Mari kita buat ide original yang memiliki indikator dan menjanjikan. Saya harus katakan pahit nya, dengan APBD kecil mimpi untuk memajukan Taput, yang mungkin seperti pesan orangtua kita” Ingot bona pasogit! “Pature huta dalam terjemahan pembangunan, bupati kedepan harus memiliki jaringan ke perantau-perantau top di Indonesia, harus punya data base, punya jaringan ke elit politik, departemen-departemen yang punya akses ke pemodal, kalu nggak akan tetap sama kedepan nya”singkat nya.

Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Jimmy bonardo panjaitan, S.T., M.M., paparkan perlunya lokomotif baru untuk membangun Destinasi Wisata Prioritas.

“Penting mencari lokomotif baru membangun ekonomi taput untuk Destinasi Wisata Prioritas, saat ini mengkerucut ke 5 destinasi wisata super prioritas, mengkoordinir semua kabupaten di danau toba mendukung program pusat, 8 kabupaten harus proaktif, kami hanya membantu mengkoordinasikan, kalau mau maju harus ada komitmen dan kemauan bupati menjadikan lokomotif baru pariwisata, tanpa itu pusat tak akan bisa memberikan terlalu khusus. Pariwisata di taput harus perhatikan sumber daya alam, karena lebih dari cukup, agro industri dan agro tourism, contoh souvenir dan berbagai paduan nya.SDA, Sosialbudaya, Historikal rohani taput sangat kuat sehingga bisa jadi rangkaian tematik yang bagus, salah satunya salib kasih bisa difokuskan lagi, ada juga pusat HKBP, itu di rohani. Anak-anak muda kreatif ada di Taput, mereka minim perhatian tapi tetap berkarya,seperti Bro brothers tarutung art festival kita akan komit dukung, mereka bilang kurang perhatian pemda, mereka gak harapkan uang hanya harapkan panggung, sebab dunia kreatif butuh panggung, dimana bisa manggung di Taput hampir tidak ada panggung, akhirnya bikin acara jalanan dan dikejar-kejar Satpol PP. Jadi supaya orang tertarik ke Taput harus saling bahu membahu, aset diluar taput kita bawa ke Taput supaya ada kebangkitan, gak mungkin ciptakan sesuatu yang bagus tanpa ada modal. Contoh Sipoholon pemandian air panas sudah bagus tapi harus lebih di konsep lagi supaya lebih bagus” tutur nya.

Sementara Dr.Mauliate Simorangkir, M.Si mantan Wabup Taput 2014-2019 melalui Zoom buat paparan dengan judul:”Tapanuli utara VS Bupati”, termasuk meminimalisir Korupsi dan KKN.

“Kita coba lihat gambaran umum taput, yang berkontribusi lebih banyak kehutanan, pertanian, dan perikanan, lain nya bengkel mobil dan motor dengan Luas Taput sekitar 3.794 km, dimana penduduk miskin sebanyak 26.390 jiwa. Bupati kedepan harus mengetahui arah pembangunan, arah otonomi kedepan. Jangka pendek dan jangka panjang, diarahkan dulu ke pendapatan daerah dan harus dipahami kepala daerah kedepan! Jangka pendek harus diarahkan ke pertanian, perkebunan, dan kehutanan, lalu jangka panjang. Saat ini banyak kebutuhan taput didatangkan dari daerah lain, sehingga pendapatan terserap daerah lain. Bupati harus mampu jadi model/contoh bagi masyarakat terutama bagi ASN atau aparatur. Bupati harus strong dalam kapasitas pemikiran dan perilaku/integritas, jadilah model dan penggerak. Pemutakhiran ASN harus dari kepala daerah. Meminimalisir eksploitasi alam, minimalisir korupsi dan KKN, kalu nggak, gak bakalan jalan! Bupati datang untuk memberi makan rakyat, untuk membuat rakyat strong, bukan untuk membuat bupati nya strong, karena sdh strong. Kehutanan, perikanan saat ini hanya memberi kontribusi 45 persen padahal geografis kita pertanian, konsumsi dari peternakan, pertanian, seperti telor bukan didatangkan dari daerah lain, sehingga ekonomi bisa berputar di taput, pesan saya supaya fee proyek diminimalisir, ekspoitasi alam yang berlebihan, korupsi dan KKN, jangan kepala daerah yg datang tambah strong, tapi berikanlah strong kepada rakyat” ungkap nya

Diakhir Paparan, Wilson Rajagukguk memberikan closing statement yaitu menyangkut demografi pemilih di taput, diman harus mengetahui siapa pemilih. Berharap diberi perhatian lebih banyak ke Siborong-borong dengan jumlah 33.000 pemilih lebih banyak dari kecamatan lain termasuk persoalan tanah adat, dimana adanya indikasi kehutanan yang mengambil tanah adat tanpa bicara ke masyarakat, sementara bahwa itu tanah merupakan rakyat, sehingga pemimpin harus berani berjuang bersama rakyat, dan apakah pemimpin selanjutnya mampu menjajinkan tanah itu jadi hutan masyarakat.

Sementara Rekson Silaban di closing statement nya mengatakan bahwa tingkat kerusakan lingkungan tinggi karena kompromi terlalu tinggi bupati dengan kapitalis, dan berharap bisa temukan pemimpin yang benar-benar mementingkan kepentingan rakayat daripada kepentingan pribadi dan kelompok.

Sanggam Hutapea dalam closing statement nya mengatakan:” Kalau anda tidak berbeda dari bupati-bupati lain, berarti anda kecewakan kami dan masyarakat itu saja!

Sebagai informasi bahwa Inisiator Acara Ngopi bareng 100 tokoh Taput adalah Terry Lumban Tobing setelah membentuk Relawan JTP JABODETABEK bersama Sariranto Lumban Tobing yang saat ini sebagai Ketua Relawan JTP JABODETABEK, Jhon Fry Manullang sebagai Bendahara dan Josri Panggabean sebagai Sekretaris.

(Tim Red).