RibakNews.com (Jakarta) –Terkait dengan pengakuan sejumlah warga di Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Disinyalir untuk Pekerjaan kegiatan Taman Interaktif Pulau Tidung Kepulauan Seribu Adukan Semen “menggunakan air laut dan juga menggunakan material semen merk Jakarta dan semen nusantara, bahkan Pembangunan Shelter tidak sesuai dengan spesifikasi, KAK maupun gambar perencanaan. Rabu (9/6/2022),” ujar salah seorang warga inisial (R) 57 Tahun, Rt03/04 Pulau Tidung.
Diwaktu yang berbeda, pengakuan salah satu warga Rt 04/04 Pulau Tidung, Inisial (S) 45 Tahun, mengakui, “ bahwa adukan semen menggunakan tenaga manusia, bahkan dicampur dengan air laut, termasuk menggunakan Merk Semen Jakarta, sebagian lagi air yang digunakan dari sumur milik warga yang berada didalam dirumah.” bebernya saat diwawancarai.
Hasil penelusuran dan pantauan dibeberapa titik, termasuk item pekerjaan yang sudah selesai, namun spesifikasi penggunaan material atau barang yang terpasang tidak sesuai dengan spesifikasi perjanjian kontrak.
Beberapa item pekerjaan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dan terindikasi terjadi kerugian Negara akibat tidak berfungsinya pengawasan dari KPA/PPK Hingga tupoksi PPTK dipertanyakan. Antara lain:
1) Pekerjaan Persiapan anggarannya kurang lebih Rp.52.249.555,
2) Pekerjaan Smkk Dan Covid-19, anggarannya kurang lebih Rp.35.975.000.
3) Pekerjaan Bongkaran Dan Perbaikan Pagar Existing, anggarannya kurang lebih Rp.105.000.000.
4) Pekerjaan Lapangan Voli,anggarannya kurang lebih Rp.920.000.000.
5) Pekerjaan Pedestrian,anggarannya kurang lebih Rp.45.362.704.
6) Pekerjaan Saluran, anggarannya kurang lebih Rp.138.047.907.
7) Pekerjaan Pedestrian, anggarannya Rp.330.047.839.
8) Pekerjaan Outdoor,anggarannya kurang lebih Rp.145.636.000.
9) Pekerjaan Playground, anggarannya kurang lebih Rp.155.109.000
10) Area Parkir Motor,anggarannya kurang lebih Rp98.250.363.
11) Pekerjaan Elektrikal, Pekerjaan Vegetasi Dan Bangku Taman anggarannya kurang lebih Rp.490.000.000
Mengacu pada spesifikasi kontrak dan perjanjian, “mestinya menggunakan Batching Plant Mini, mengacu pada spesifikasi, menggunakan semen Porland (PC 50 kg), namun yang digunakan adalah semen merk Jakarta dan semen nusantara.
Anggota DPRD DKI Jakarta,H.M.Idris,SE. angkat bicara, “ dirinya geram dan kecewa, bahkan mengatakan, “untuk apa dibuat persyaratan kalau ternyata pelaksanaannya hanya diatas kertas, dan itu jelas telah merugikan peserta lainnya, sebentar lagi RTH Pulau Tidung akan rusak karena adukan semen menggunakan air laut, sudah sangat keterlaluan, hajar.. !,” geramnya dengan kecewa. Senin (9/1/2023).
“Didalam format perjanjian tertuang dalam MDP Bab VI Bentuk dokumen penawaran huruf K bentuk perjanjian termasuk dengan sewa peralatan. Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, Term of Refrence dan Gambar, maupun spesifikasi kontrak,” ujar Anggota DPRD dari Parta Nasdem, dapil 2 meliputi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kecamatan Cilincing Kecamatan Kelapa Gading dan Kecamatan Koja.
Dikatakan, “Kalau tidak salah sebelumnya sudah dibuat pernyataan pada saat proses Lelang, “siap mendatangkan atau menggunakan Mini Batching Plan dengan dengan peralatan dan kapasitas 50 m³/ jam, ironisnya yang terjadi dilapangan justru menggunakan tenaga manusia ( manual), lantas kenapa tidak menggunakan Batching Plant Mini ?” pungkasnya dengan geram.
Diketahui, untuk di tiga (3) kegiatan tersebut, dilaksanakan orang yang sama dengan pinjam bendera. Antara lain:
1) Pekerjaan Pembuatan Taman Interaktif di Pulau Tidung, Pemenang lelang dimenangkan CV.Bermuara Abadi. Jl.Letjen Suprapto Jakarta Pusat. Rp.2.854.538.431,82.(84%), dengan 62 jumlah peserta.
2) kegiatan Rehab Rumah Dinas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dilaksanakan CV.Visicom. Ruko Cibubur Indah Blok F/14.Jl.Lapangan Tembak Kelurahan Cibubur,Jakarta Timur dengan penawaran Rp.1.176.249.673,50 (79,99%) dengan 65 jumlah peserta.
3) Kegiatan Rehab Gedung Mitra Praja Pelaksana CV.Jeselindo Jaya, harga penawaran Rp. 4.025.923.479,90.(95,54%).JL.Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Letjen Suprapto Jakarta Pusat.
Hasil penelusuran dan informasi dari sejumlah warga, mengatakan, “menggunakan alat manual ditambah lagi penggunaan air sumur milik warga sekitar untuk kegiatan pekerjaan Taman Interaktif (tidak menggunakan Mesin Baching Plant).
Ironisnya, disaat lembur pelaksana dilapangan menggunakan air laut yang dioplos dengan air sumur Bahkan Pembangunan Shelter diduga tidak sesuai gambar perencanaan alias asal jadi,” beber warga.
Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat -Gerakan Cinta Indonedia (LSM-GRACIA) Hisar Sihotang, mengatakan, “Unit Kerja Teknis 2 (UKT2) selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPS), juga selaku (PPK) Pejabat Pembuat Komitme dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), harus mempertanggungjawabkan kegiatan sesuai dengan spesifiksi kontrak perjanjian sesuai dengan pakta integritas yang ditanda tangani,” tegasnya, terkait kwalitas hasil pekerjaan, termasuk bobot maupun volume pekerjaan dibayar dibayar menggunakan uang masyarakat, melalui keringat masyarakat.
Ditembahkan, “Jum’at, 20 Mei 2022, Bupati Kepulauan Seribu telah melakukan sosialisasi Pembangunan Taman Interaktif Pulau Tidung , “bahwa Pembangunan Taman Interaktif Dermaga Utara Pulau Tidung, agar masyarakat setempat dapat mengetahui dan mengawasi proses pekerjaan yang dilaksanakan pihak ketiga,” tutup Hisar kepada sejumlah awak media dikantornya. Jl.Yos Sudarso No.57 Jakarkta Utara. Selasa (10/1/2023).
Hanya saja saat dipertanyakan terkait sejumlah kegiatan di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Sangat disayangkan, “orang nomor satu (1) di Kepulauan Seribu saat dihubungi lewat WhatsApp miliknya tidak merespon, yang terjadi justru No WhasApp miliknya langsung diblokir”
Aneh, pejabat yang dibayar dari uang rakyat kog alergi, bahkan semua fasilitas yang dia miliki menggunakan ditanggung oleh Negara, apalagi beliau ini termasuk kandidat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.
(Rappel/Red).