Forkorindo Riau Desak Kapolri & Kompolnas Usut Tuntas Kasus Tewasnya Arya Akibat Pengeroyokan Yang Dianggap Janggal

RibakNews.com (Pekanbaru) –Beberapa waktu Lalu viral Kasus Arya Pratama anak Selatpanjang yang meninggal dunia dikarenakan pengeroyokan yang terjadi Di Pekanbaru, yang berujung hilangnya nyawa akibat pengeroyokan yang di lakukan orang tak di kenal.

Kejadian yang sudah berjalan hampir 13 hari ini, Namun baru 2 pelaku yang baru tertangkap. Sedangkan 2 pelaku lainnya masih bebas dan sampai hari ini masih bebas belum tertangkap.

Ketua DPD LSM Forkorindo Riau, Tp. Batubara turut menyoroti Kasus tersebut, dan mendesak Kapolri untuk tidak tutup mata terkait penuntasan kasus yang dinilai kurang cepat dalam penindakannya oleh pihak kepolisian.

“Apakah ini yang dinamakan keadilan di negeri ini?, kasus tewasnya pemuda bernama Arya akibat dikeroyok sejumlah orang, namun semua pelaku masih belum tertangkap,” pungkasnya.

“Bahkan disaat keluarga memenuhi panggilan Polsek Bukit raya senin 28 Oktober 2024 oleh pihak kepolisian menjelaskan bahwa pelaku hanya bisa dikenai hukuman ringan, ada apa ini dengan Polsek Bukit raya dan Polda Riau?,” ujarnya.

Tambahnya lagi. “Sedangkan arya Pratama sudah jelas meninggal akibat pukulan pelaku yang mengenai otak kecil bagian belakang kepalanya dan terjatuh di parit tanpa ada perlawanan,”.

Ironisnya lagi, dari informasi yang tersebar, saat memenuhi panggilan Di Polsek Bukit Raya, Orang tua menolak untuk menandatangani Berita acara yang telah di buat oleh pihak Kepolisian, dikarenakan setelah dibaca berita acara yang dibuat tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Yang mana, Di dalam berita acara di jelaskan bahwasanya jeremy ( kawan korban yang ada pada saat itu di TKP), berusaha melakukan pengeraian antara Arya Pratama dan Pelaku.

Padahal fakta yang terjadi di lapangan, Jeremy lari untuk membantu Arya yang sudah terjatuh di parit. Akan tetapi ia dihadang oleh 3 orang Pelaku, Kemudian dikeroyok sehingga ia tidak bisa membantu korban yang jatuh ke parit sedalam 1,5 meter.

Cerita ini dibuat seolah-olah terjadi perkelahian antara korban dan pelaku. Faktanya, Koban hanya mengobrol biasa saja di tepi jalan, dan dihajar dari belakang oleh orang yang tidak dikenal yang di duga orang suruhan pelaku.

“Menurut berita yang beredar pelaku masih memiliki keluarga yang berpengaruh, bahkan ada beberapa orang pengguna Instagram yang mencoba memviralkan kasus ini yang ada malah di teror, dan berusaha dibungkam untuk tidak bisa mengungkapkan kebenaran yang terjadi dan kami juga cukup menyayangkan atas kejadian ini,” papar Tp. Batubara Ketua DPD LSM Forkorindo Riau.

“Kami meminta agar Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons kasus ini, terkait Pengeroyokan yang menghilangkan nyawa Arya Pratama di usut tuntas, dan jangan ada satupun yang di tutupi dari kasus ini, kami juga berharap Kompolnas dan DPRD Riau jangan tutup mata dan meminta kasus ini terus dikawal hingga memberikan keadilan kepada keluarga yang ditinggalkan,” tutup Ketua DPD LSM Forkorindo Riau Tp. Batubara.

(AF/Red).